Rabu, 25 November 2009

Keadilan TUHAN

Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding

Matius 6:1-4, Tuhan menyatakan keadilannya dalam 3 hal:

  1. memberi,
  2. berdoa (ay. 5-15),
  3. berpuasa (ay. 16-18).
Keadilan Tuhan juga dinyatakan lewat mengampuni kita apapun dosa kita, Tuhan membaharui tubuh jiwa roh kita lewat firman pengajaran yang benar. Tetapi jika manusia menolak pengampunan itu, tidak mau mengaku dosa pada Tuhan dan sesama, itu adalah suatu kejahatan di hadapan Tuhan.
Hati yang paling keras adalah hati yang menolak firman pengajaran yang keras.

Memberi kepada Tuhan adalah lewat perpuluhan dan persembahan khusus.
Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati, dipelihara oleh Tuhan (Kejadian 14:17-20).

Memberi kepada sesama adalah lewat memberi sedekah (Kisah Rasul 10:4), terutama memberi kepada sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan.

Memberi sedekah ini digolongkan sebagai ibadah, tandanya:
  1. Matius 6:1,3, tidak membesar-besarkan pemberian kepada sesama.
  2. Matius 6:2, tidak dilakukan dalam kemunafikan, tetapi dengan tulus.
  3. Matius 6:2b, jangan meminta pujian.
    Yakobus 1:27.

Keadilan Tuhan dalam hal memberi adalah baik orang kaya maupun orang miskin, Tuhan beri kesempatan untuk bisa memberi (Matius 19:21).

2 Korintus 8:3, memberi harus kita mulai dari perkara kecil. Hingga suatu saat kalau Tuhan minta pemberian yang besar, kita tidak akan keberatan, karena itu adalah suatu ibadah.


Paling sedikit ada 3 kuasa yang kita terima lewat ibadah memberi:
  1. Matius 6:19, menyingkirkan kita dari keinginan-keinginan daging, keinginan akan perkara dunia.
    Praktek ada keinginan akan uang adalah:
    • Kikir, hanya bisa menerima tetapi tidak bisa memberi.
    • 1 Timotius 6:9-10, cinta akan uang, sampai meninggalkan ibadah untuk mencari uang.
    • Rajin datang beribadah, tetapi hanya untuk mendapatkan uang, hanya untuk mendapat perkara dunia.
    • Bekerja dengan menghalalkan segala cara.

  2. Matius 6:22-23, menyingkirkan kita dari kegelapan dosa.
    Praktek kehidupan yang jatuh dalam kegelapan dosa adalah, Lukas 17:26-27, jatuh dalam dosa makan-minum dan dosa seks. Hati-hati, sebab dosa makan-minum dan dosa seks ini tidak pandang umur, tidak pandang status sosial, dll.

  3. Matius 6:25, menyingkirkan kita dari kekuatiran, baik kekuatiran makan minum, hidup sehari-hari, sampai kekuatiran akan masa depan.
    Kalau kita beribadah dengan benar, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sampai jatuh tergeletak, ada tangan Tuhan yang akan menolong kehidupan kita.

    Tuhan ingin kita menjadi kehidupan yang percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan (Yohanes 6:27-29).

Yakobus 1:27, Mazmur 68:6-7, yang berhak mendapat perhatian/kunjungan/sedekah:
  1. Anak yatim --> kehidupan yang sudah mengalami kelepasan dengan bapa pendusta, sudah hidup dalam kebenaran dan tidak lagi berdusta (Yohanes 8:44).
    Dalam prakteknya adalah jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak.

  2. Janda --> kehidupan yang sudah putus hubungan dengan keinginan daging, hidup dalam kesucian dan menaruh pengharapan kepada Tuhan (1 Timotius 5:3-5).

  3. Orang asing --> kehidupan yang sudah putus hubungan dengan pengaruh-pengaruh dunia (Ibrani 11:9).
    2 Korintus 10:3-6, memang kehidupan kita sekarang masih di dunia, tetapi biar kita arahkan pandangan pada perkara-perkara yang rohani lebih dari perkara dunia.
    Kita harus mengalami kuasa ibadah sampai taat sungguh-sungguh. Ketaatan itulah faktor penentu, kunci keberhasilan hidup.

    Keluaran 1:10-11, dalam ketaatan, ada kuasa untuk merobohkan benteng.
    Kalau sampai pekerjaan sudah menghalangi hubungan dengan Tuhan, maka itu adalah suatu berhala.
    Setan tidak takut pada orang kaya, orang pandai, tetapi setan takut pada orang taat (Yakobus 4:7).

Upah bisa memberi adalah:
  1. Kisah Rasul 20:35, upah kebahagiaan.
  2. Kisah Rasul 10:4, upah pemeliharaan.
    Sehingga tidak menjadi mangsa antikris dan tidak menjadi antikris.
  3. 1 Yohanes 2:25, upah janji hidup yang kekal, sampai masuk Kerajaan Sorga.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar