Selasa, 28 September 2010

Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 September 2010 (Senin Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 September 2010 (Senin Sore)

Matius 25: 16-30= sikap kita dan sikap Tuhan terhadap talenta.
Sikap kita ada yang positif dan ada yang negatif (sudah diterangkan di ibadah sebelumnya).
Setelah kita menerima talenta, kita harus memperhatikan sikap kita terhadap talenta.

SIKAP TUHAN TERHADAP TALENTA

Matius 25: 19, 27
25:19. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu
mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:27. Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku
menerimanya serta dengan bunganya.

ay. 19= sikap Tuhan terhadap talenta, yaitu Tuhan menghendaki supaya terjadi PERKEMBANGAN DARI TALENTA.

Pada mulanya, Tuhan memberikan 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta.
Kalau dijumlah= 8 talenta.
Angka 8 ini mengingatkan kita pada 8 orang yang selamat di bahtera Nuh.

8 orang ini semuanya adalah suami istri. Ini menunjuk pada KESELAMATAN MEMPELAI.

Matius 25: 20-23= talenta yang sudah diberikan, juga terjadi perkembangan , yaitu:
  • yang menerima 5 talenta menghasilkan laba 5 talenta,
  • yang menerima 2 talenta menghasilkan laba 2 talenta.
Jadi, perkembangan talenta adalah 5+2 talenta= 7 talenta.
Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan (KESEMPURNAAN MEMPELAI).

Jadi, Tuhan menghendaki perkembangan rohani kita dari KESELAMATAN MEMPELAI mencapai KESEMPURNAAN MEMPELAI.

Kita sudah mendengar kisah tentang Lot yang juga harus lari ke pegunungan sekalipun sudah selamat dari Sodom Gomora. Tapi istri Lot malah menoleh kebelakang dan menjadi tiang garam, meskipun ia sudah selamat dari Sodom Gomora.

Kita juga sudah mempelajari soal naik gunung dari kitab Hagai (Ibadah Raya Surabaya, 26 September 2010).

Malam ini kita mempelajari mengenai TALENTA YANG TIDAK BERKEMBANG.

Matius 25: 18, 24-26
25:18. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26. Maka jawab tuannya itu:
Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Disini, hamba yang menerima 1 talenta, menyimpan talentanya di dalam tanah, sehingga tidak berkembang, tetapi tetap 1 talenta. Dan hamba ini disebut sebagai hamba yang jahat dan malas.

Akibat kalau jahat dan malas:
  1. 25:28. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

    ay. 28= talentanya diambil dan diberikan pada orang lain.
    Artinya, tidak boleh/tidak bisa melayani Tuhan. Ini sama artinya dengan tidak ada tempat dalam tubuh Kristus.
    Kalau tidak ada tempat dalam tubuh Kristus, akan masuk dalam tubuh babel.

  2. 25:30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    ay. 30= dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap yang penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi (api neraka).
Sebab itu, JANGAN KITA MAIN-MAIN SOAL PELAYANAN! Karena Yesus harus mati untuk bisa memberikan talenta pelayanan kepada kita.

PEMBAHASAN MATIUS 25: 30
Sebenarnya, ada 3 hal yang membuat anak Tuhan dicampkkan dalam kegelapan yang paling gelap:
  1. Lukas 13: 22-29
    13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
    13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
    13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "
    Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
    13:25. Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
    13:26. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
    13:27. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku,
    hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
    13:28.
    Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
    13:29. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.


    Setelah menerima penginjilan, kita harus menerima pengajaran. Artinya, jangan kita berhenti sampai selamat saja.

    Hal pertama yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah tidak mau masuk pintu sempit, yang sama artinya dengan menolak salib/menolak Firman pengajaran.
    ay. 29= 'Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan'= 4 arah mata angin yang sama dengan tanda salib.

    HANYA Firman pengajaran benar yang sanggup mendorong kita untuk mau memikul salib.

    Yohanes 10: 7-9
    10:7. Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
    10:8. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
    10:9.
    Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

    ay. 9= Yesus sendirilah sebagai Gembala Agung yang merupakan pintu sempit yang sama dengan pintu kandang pengggembalaan/pintu kandang domba.

    Jadi, Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk pintu kandang penggembalaan.
    Artinya, kita menjadi kehidupan yang tergembala.

    Praktik kehidupan yang tergembala:
    • berada dalam kandang penggembalaan (ruangan suci)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok untuk melawan 3 musuh utama dalam penggembalaan:
      1. mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html)= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
        Doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih.

        Yohanes 10: 10
        10:10. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

        Kita hidup dalam kasih Allah Bapa untuk melawan setan yang tanpa kasih (sebagai pencuri, pembunuh dan pembinasa keji).

        Kalau kita hidup dalam kasih Allah Bapa, kita mengalami hidup berkelimpahan, artinya kita bisa mengucap syukur.

        Semua penyembahan memang untuk Tuhan. Tapi pada mezbah dupa, selain asap yang naik, juga ada abu yang turun ke bawah. Itulah berkat untuk kita.

      2. meja roti sajian (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html)= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran benar dan perjamuan suci.

        Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci berguna untuk menyucikan hati kita dari keinginan najis dan jahat.

        Artinya, ketekunan ini untuk melawan antikris dengan kekuatan mamon.

        Yohanes 10: 12-13
        10:12. sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
        10:13. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.


        Orang upahan disini adalah antikris, bukan gembala.
        Dan ia tidak setia dalam memberi makan domba. Dan saat serigala datang, ia akan lari meninggalkan dombanya.

      3. pelita emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html)= ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus didalam karunia-karuniaNya.

        Matius 7: 15
        7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

        Ketekunan ini untuk melawan serigala yang buas, itulah nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsu.

        1 Yohanes 2: 27
        2:27. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

        Kalau ada Roh Kudus, kita bisa peka terhadap ajaran palsu, sehingga kita bisa TEGAS untuk menolak ajaran palsu (tidak memberi kesempatan untuk mendengar ajaran palsu).

        Semakin tinggi urapan Roh Kudus dalam hidup kita, semakin tinggi kepekaan kita terhadap ajaran palsu.

    • taat dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.
      Yohanes 10: 27-28
      10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
      mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

      Untuk bisa taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar, itu sama dengan masuk pintu sempit/perobekan daging.
      Contohnya adalah Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Dan Abraham juga taat untuk mempersembahkan Ishak.

      Kalau kita taat dengar-dengaran, kita hidup dalam Tangan Gembala Agung (ay. 28), sehingga ADA JAMINAN kepastian untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Kita tidak dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.

    Hari-hari ini, jangqan sampai kita terlepas dari Tangan Tuhan! Tapi biarlah kita BERJUANG untuk masuk pintu sempit.

  2. Matius 25: 26, 30, 24
    25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30. Dan
    campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
    25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa
    tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

    Hal kedua yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah menjadi hamba yang jahat dan malas, sekalipun sudah melayani.

    Malas= tidak setia, tidak tanggung jawab, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
    Jahat= menghakimi Tuhan dengan mengatakan Tuhan tidak adil dan sebagainya (ay. 24). ini terjadi karena ia mengecilkan talenta/pelayanan.

    Lukas 12: 45
    12:45. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,

    Selain menghakimi Tuhan, orang semacam ini juga menghakimi sesama (menjelekkan sesama, menuduh sesama dan sebagainya).

    'makan minum dan mabuk'= melayani Tuhan, tapi berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
    Orang semacam ini, pasti akan dicampakan oleh Tuhan sekalipun ia melayani Tuhan, karena ia adalah hamba yang tidak berguna.

    Matius 25: 21
    25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Sikap yang benar adalah setia dan baik.

    Baik= perbuatan baik dan tidak merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikkan.
    Dan hasilnya, kita mengalami kebahagiaan Surga mulai sekarang sampai selama-lamanya (kita mengalami kebahagiaan pesta nikah Anak Domba).

    Kalau kita setia dan baik, Tuhan TIDAK AKAN MEMBIARKAN kita. Tapi Tuhan akan semakin mengangkat dan membahagiakan hidup kita.

  3. Matius 22: 9-13
    22:9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
    22:10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
    22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat
    seorang yang tidak berpakaian pesta.
    22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?
    Tetapi orang itu diam saja.
    22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
    campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

    Hal ketiga yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah tidak berpakaian pesta.

    Sebelum berpakaian pesta, kalau ke gereja saja, kita harus berpakaian yang baik.
    Banyak orang MERASA melayani, tapi Tuhan bilang ia miskin dan telanjang, seperti jemaat Laodikia yang MERASA kaya, padahal sebenarnya misikin. Penyakit 'merasa' inilah yang banyak melanda anak Tuhan.

    Wahyu 19: 8
    19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

    Pakaian pesta adalah pakaian putih bersih dan berkilau-kilauan. Inilah yang harus dipakai dalam pelayanan.
    Kalau bukan pakaian pesta, itu adalah pakaian biasa/pakaian yang kotor.

    Putih bersih dan berkilau-kilauan= SUCI.

    Sekalipun orang itu berpakaian kotor, Tuhan masih bertanya kenapa ia tidak mengenakan pakaian pesta. Artinya, Tuhan menawarkan pakaian pesta kepada orang itu/kepada orang yang belum punya pakaian pesta.
    Ini merupakan KEMURAHAN TUHAN.

    Bagaimana Tuhan menawarkan pakaian pesta?:
    • lewat Firman pengajaran benar yang menunjukan dosa, menegor dan menasihati, supaya kita mengakui dan menyadari dosa-dosa kita.
    • lewat korban Kristus yang menghapus dosa-dosa kita.

    Tapi sayang, orang ini diam saja. Artinya tidak mau mengaku dosa dan keadaannya. Ini sama artinya dengan menolak kemurahan Tuhan, menolak Firman pengajaran yang benar dan menghina korban Kristus.
    Akibatnya, ia dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.

    Seandainya malam ini, kita merasa kotor, biarlah kita menanggung kehinaan Tuhan. Jangan menghina korban Kristus.

    Ibrani 13: 11-13
    13:11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
    13:12. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
    13:13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan
    menanggung kehinaan-Nya.

    Menanggung kehinaan Tuhan artinya rela sengsara daging untuk menghargai korban Kristus.

    Praktiknya:
    • Mazmur 51: 1-2, 18-19
      51:1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
      51:2. ketika nabi Natan datang kepadanya
      setelah ia menghampiri Batsyeba.
      51:18. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
      51:19.
      Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

      Praktik pertama adalah sengsara daging untuk MENGAKU DOSA kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh dan dengan hancur hati. Dan darah Yesus akan menghapus dosa kita (menghapus noda-noda pada pakaian kita). Dan kita berharga kembali di hadapan Tuhan.

    • Ibrani 11: 24-25
      11:24. Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
      11:25. karena
      ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

      Praktik kedua adalah sengsara daging TANPA dosa.

      Wahyu 7: 13-14
      7:13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
      7:14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan
      mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

      Kita mengalami sengsara daging tanpa dosa untuk mencuci jubah kita sehingga jubah kita putih berkilau-kilauan. Itulah pakaian pesta.

    • sengsara daging untuk taat dengar-dengaran kepada Tuhan.
      Ini sama artinya dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan (menyerah sepenuh pada Tuhan).

      Keluaran 14: 15-16, 21
      14:15. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
      14:16. Dan engkau,
      angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
      14:21.
      Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      Musa mehghadapi kesulitan, tapi ia taat untuk hanya mengangkat tongkat, sekalipun seperti tidak masuk akal.
      Seringkali Firman Tuhan tidak masuk akal. Tapi Firman Tuhan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk ditaati.

      Dan hasilnya adalah kita mengalami mujizat jasmani dan rohani.
      Secara jasmani, ada jalan keluar dari segala masalah dan ada masa depan yang indah.
      Secara rohani, ada kemenangan atas Firaun (setan tritunggal) dan dosa. Bahkan kita mengalami mujizat keubahan hidup.
      Dan segala ratapan kita akan diganti nyanyian.

      Keluaran 15: 1
      15:1. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.

      Dan saat Tuhan datang, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan sampai di depan lautan kaca, kita bernyanyi-nnyanyi di tahta Tuhan.

      Wahyu 15: 1-3
      15:1. Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
      15:2. Dan aku melihat sesuatu bagaikan
      lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
      15:3. Dan
      mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Tuhan memberkati.

Rabu, 15 September 2010

Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 14 September 2010 (Selasa Tengah Malam)

Kita mempelajari tentang PELITA EMAS
Keluaran 25: 37
25:37. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya.

Jadi, yang penting pada pelita adalah:
  • ada minyaknya,
  • ada apinya.
Minyak dan api ini harus sama-sama ada. Tidak bisa kalau hanya ada salah satunya saja.

Session II ini kita mempelajari tentang API.
Api ini menunjuk pada api KASIH ALLAH.

Ada 3 aktifitas api kasih Allah:
  1. Api kasih Allah memberi panas, menghangatkan kehidupan rohani kita, sehingga kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

    Orang yang malas sama dengan dingin rohani.
    Kalau api kasih Allah padam, maka kehidupan itu akan menjadi dingin rohani seperti Petrus. Prakteknya adalah:
    • Mengikut Tuhan dari jauh, artinya tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan.
      Lukas 22:54

      22:54. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.

    • Berdiang pada api asing, yaitu api dosa, api daging, api dunia.
      Lukas 22:55
      22:55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.

  2. Api kasih Allah memberikan energi/kekuatan, untuk:
    • Menghadapi segala sengsara, penderitaan, pencobaan, supaya kita tidak kecewa dan tidak putus asa melainkan tetap percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan.
      Roma 5:5
      5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    • Dapat melakukan apa saja dalam pelayanan, di mana saja, kapan saja, situasi apa saja.

  3. Api kasih Allah memberikan terang, artinya tidak ada yang yang disembunyikan.
    Terutama jangan sampai menyembunyikan dosa dalam pelayanan, sebab nanti hadirat Tuhan akan tersembunyi.
    Contohnya adalah Raja Daud pernah menyembunyikan dosa kenajisan (jatuh dengan Batsyeba) dan kejahatan (membunuh Uria) sehingga ditegur oleh nabi Natan.

    2 Samuel 12:11-13
    12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
    12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
    12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

    Kalau Daud melakukan dosa secara sembunyi-sembunyi, maka Tuhan akan menyatakan dengan terang-terangan. Tetapi Daud masih mau mengaku dosa sehingga ia diampuni dan diselamatkan oleh kasih Allah.

    Dalam Perjanjian Baru, contohnya adalah Yudas yang menyembunyikan dosa mencuri, dosa keinginan akan uang di dalam perut hati. Yudas juga selalu menolak firman Allah dan menyembunyikan dosa.
    Akibatnya adalah Yudas jatuh tertelungkup dan isi perutnya terburai keluar, artinya semua dosanya dinyatakan oleh Tuhan secara terang-terangan, tetapi ia binasa dan tidak mengalami pengampunan lagi.

    Malam ini, biar api kasih Allah memberikan terang sehingga tidak ada yang disembunyikan, dan kita bisa jujur. Doa orang yang jujur akan berkenan kepada Tuhan.

    Amsal 15:8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Pada pelita, selain minyak dan api, juga harus ada SUMBU.
Sumbu ini putih, tetapi harus dibakar untuk bisa menghasilkan terang.
Sumbu ini menunjuk pada daging yang harus rela sengsara, sekalipun mungkin sudah hidup suci. Kita harus rela terbakar untuk bisa mengalami api kasih Allah.

Tuhan memberkati.

Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 14 September 2010 (Selasa Malam)

Kita mempelajari tentang PELITA EMAS
Keluaran 25: 37
25:37. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya.

Jadi, yang penting pada pelita adalah:
  • ada minyaknya,
  • ada apinya.
Minyak dan api ini harus sama-sama ada. Tidak bisa kalau hanya ada salah satunya saja.

Session I ini kita mempelajari tentang MINYAKNYA
Imamat 24: 1-4
24:1. TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2. "Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu
minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
24:3. Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari
petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
24:4. Di atas kandil dari emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN."


Disni, pelita bekerja dari petang sampai pagi (bekerja ditengah kegelapan sepanjang hari).
Artinya, gereja Tuhan harus MENJADI SAKSI ditengah-tengah kegelapan dunia.

Kita bersaksi tentang injil keselamatan (untuk orang yang belum percaya Tuhan) dan injil kemuliaan (untuk orang yang sudah selamat supaya bisa sempurna).
Kita juga bersaksi lewat perkataan, perbuatan dan solah tingkah laku kita.

ay. 2= 'minyak zaitun tumbuk yang tulen'= minyak yang digunakan adalah minyak dari zaitun tumbuk.
Minyak zaitun ini didapat dari buah zaitun yang sudah matang, dikeringkan dan ditumbuk.
Jadi, minyak untuk pelita diambil dari buah zaitun yang DITUMBUK DAN DIPERAS sampai keluar minyaknya.
Ini menunjuk Pribadi Yesus yang bergumul mulai di taman Getsemane sampai mati dikayu salib. Dan Pribadi Yesus bagaikan ditumbuk dan diperas sampai mengeluarkan keringat dan darah untuk mencurahkan minyak Roh Kudus.

Jadi, Roh Kudus merupakan hasil PENYALIBAN YESUS di kayu salib. Kalau Tuhan tidak disalib, tidak akan ada Roh Kudus didunia.

Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

'Aku pergi'= Yesus mati, bangkit dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.

Jadi, minyak zaitun ada kaitan dengan Yesus yang disalib.

Yesus sudah rela pergi untuk mencurahkan Roh Kudus. Lalu bagaimana dari pihak kita untuk bisa menerima Roh Kudus?
Caranya adalah dengan menghargai salib/korban Kristus.
Kalau kita menghargai salib Kristus, kita akan menerima minyak urapan Roh Kudus.

PRAKTIK MENGHARGAI KORBAN KRISTUS:
  1. rela menderita secara daging untuk BERHENTI berbuat dosa= bertobat.
    1 Petrus 4: 1
    4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

    Orang bertobat, itu sakit bagi dagingnya seperti Yesus saat disalib.
    Kalau kita bertobat, minyak urapan Roh Kudus akan dicurahkan pada kita.

  2. rela menderita daging TANPA dosa= penderitaan bersama Yesus.
    1 Petrus 4: 12-14
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu
    Roh Allah ada padamu.

    Kalau kita menderita tanpa dosa bersama Yesus, minyak urapan Roh Kudus akan dicurahkan pada kita (ay. 14) dan minyak urapan itu akan meluap-luap dalam hidup kita.

    Contoh penderitaan daging tanpa dosa adalah:
    • berdoa semalam suntuk,
    • doa puasa,
    • difitnah tapi tidak membalas.

    Semakin daging kita diperas, minyak urapan Roh Kudus akan semakin meluap-luap.
KEGUNAAN MINYAK ROH KUDUS:
  1. Roma 8: 11
    8:11. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

    = Roh Kudus mampu menghidupkan tubuh yang fana ini. Artinya, memelihara kehidupan kita secara jasmani ditengah dunia yang gelap dan mustahil.
    Kalau kita ada minyak urapan Roh Kudus, kita akan mengalami pemelihraan Tuhan.

  2. Zakharia 4: 6-7a
    4:6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
    4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel
    engkau menjadi tanah rata.

    = Roh Kudus mampu meratakan gunung-gunung yang besar. Artinya, segala masalah diselesaikan oleh Roh Kudus, sekalipun masalah itu sudah mustahil.
    Kalau gunung sudah rata, kita bisa melihat ke depan. Artinya, Roh Kudus menjamin masa depan yang indah dan pasti bagi kita.

  3. Titus 3: 5
    3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    = Roh Kudus mengadakan mujizat, terutama pembaharuan hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Kalau manusia daging kita makin mengecil, maka Yesus akan makin membesar dalam hidup kita.

    Keubahan ini dimulai dari taat dan setia. Ini seperti nyala pelita yang menyala terus.

    Imamat 24: 3
    24:3. Harun harus tetap mengatur lampu-lampu itu di depan tabir yang menutupi tabut hukum, di dalam Kemah Pertemuan, dari petang sampai pagi, di hadapan TUHAN. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.

    'petang'= akhir jaman.
    'pagi'= kedatangan Tuhan.
    Pelita menyala dari petang sampai pagi, artinya, kita taat dan setia sampai kedatangan Yesus kedua kali.

    Dan saat Yesus datang, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Dia dan kita akan diangkat di awan-awan yang permai.
Tanpa Roh Kudus, hidup kita akan benar-benar gelap dan tidak berguna. Karena itu, kita benar-benar memerlukan Roh Kudus.

Tuhan memberkati.

Selasa, 07 September 2010

Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 September 2010 (Kamis Sore)


Matius 25:14-15
Jika kita yang tadinya manusia berdosa bisa melayani Tuhan, itu adalah karena kemurahan dan keadilan Tuhan.
Saat Yesus datang kedua kali, kita harus mempertanggungjawabkan jabatan pelayanan yang sudah kita terima.
Sikap positif terhadap talenta diwakili oleh hamba yang menerima 5 dan 2 talenta.
Sikap negatif terhadap talenta diwakili oleh hamba yang menerima 1 talenta.

Matius 25:16-17,20-21
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. 25:17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Sikap positif terhadap talenta (pelayanan) yaitu setia dan baik, setia dan bijaksana, setia dan berkobar-kobar, setia dan tulus ikhlas (jujur). Ini semua sudah dibahas pada ibadah sebelumnya.

Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Sikap positif lainnya terhadap jabatan pelayanan (talenta) adalah melayani dengan memakai ikat pinggang, yang menunjuk pada SETIA dan BENAR.

Setia dan benar ini tidak bisa dipisahkan.
Benar artinya:
  • Hidup dalam kebenaran.
    Semua aspek hidupnya dalam kebenaran, sama dengan tidak berdosa.
  • Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu.

1 Yohanes 3:7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
Puncaknya, sampai benar seperti Yesus benar.

Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Melayani dengan setia dan benar (dengan berikat pinggang) sama dengan memberi makan Yesus, mengenyangkan/menyenangkan/memuaskan Tuhan. Maka Tuhan juga akan memuaskan, membahagiakan kehidupan kita dengan kebahagiaan/kepuasan sejati yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, sehingga kita tidak akan jatuh/terjerumus pada kepuasan dunia yang membawa kepada dosa-dosa, sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Jika tidak puas, maka kehidupan itu akan banyak bersungut-sungut.

Jika melayani dengan tidak setia dan tidak benar maka tidak menyenangkan Tuhan, tidak bisa dimakan sehingga akan dimuntahkan oleh Tuhan, sama dengan dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap.
Mulai dari seorang gembala harus setia dan benar.

Wahyu 19:11
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Jika kita melayani dengan setia dan benar maka Tuhan akan memakai kita dalam kegerakan kuda putih, kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kegerakan pembangunan tubuh Kristus merupakan kelimpahan dari penggembalaan.

Wahyu 6:1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" 6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Habakuk 3:8-9,11
3:8 Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu? 3:9 Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela. Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai; 3:11 Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat.
Penunggang kuda adalah Tuhan Yesus.
Busur sama dengan alkitab dengan 66 kitab.
Anak panah sama dengan ayat-ayat dalam alkitab.

Cahaya anak panah yang dipanahkan dan melayang sama dengan pembukaan rahasia firman Allah yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain, sama dengan cahaya injil kemuliaan Kristus yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dalam kemuliaan untuk menyucikan gereja Tuhan sampai menjadi mempelai wanitaNya.

2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Disebut juga firman pengajaran mempelai atau kabar mempelai.
Semua pemberitaan firman harus mengarahkan gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, harus mengarah pada kabar mempelai.
Dalam Perjanjian Lama, sama dengan gandum saudara-saudara Yusuf yang tunduk pada gandum Yusuf.

Kejadian 37:5-7
37:5. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. 37:6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: 37:7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
Kabar mempelai bukan hanya milik satu gereja tetapi milik semua gereja, sebab semuanya tertulis dalam Alkitab.

Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir sama dengan kegerakan dalam firman pengajaran/kabar mempelai untuk menyatukan, menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Yang bisa menyatukan adalah firman pengajaran. Seperti saudara-saudara Yusuf bisa menyatu dengan Yusuf karena Yusuf mempunyai gandum (=firman).

Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Kabar mempelai sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan segenap kehidupan kita. Mulai dari:
  1. Hati yang merupakan tempat persembunyian dosa.
    Matius 15:19
    15:19 Karena dari hati timbul segala (1) pikiran jahat, (2) pembunuhan, (3) perzinahan, (4) percabulan, (5) pencurian, (6) sumpah palsu dan (7) hujat.
    Kalau 7 keinginan jahat dan najis ini ada di dalam hati, ini yang membuat anak Tuhan menjadi kehidupan yang jahat dan najis, sampai menjadi mempelai wanita setan.

  2. Menyucikan sendi-sendi.
    Sendi adalah hubungan dua tulang, menunjuk hubungan dengan sesama.

    1 Korintus 3:3-4
    3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? 3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
    Disucikan dari cemburu (dalam nikah), iri hati dan perselisihan.
    Jika tidak disucikan, akan berkembang menjadi amarah, kepentingan diri sendiri, dan seterusnya sampai puncaknya dosa percabulan yang menghancurkan tubuh Kristus.

    2 Korintus 12:20-21
    12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan. 12:21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka lakukan.
  3. Penyucian mulut
    Mazmur 149:6
    149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
    Mulut hanya untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Sampai suatu waktu tidak salah dalam perkataan. Hanya menyeru "Haleluya".

    Yakobus 3:2
    3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Wahyu 19:11,13,16
19:11. Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil. 19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." 19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Penunggang kuda adalah Yesus.
Jubah sama dengan firman Allah.
Tulisan di jubah yaitu Raja segala raja, sama dengan Mempelai Pria Surga.

Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Jadi kegerakan Roh Kudus hujan akhir/kegerakan dalam firman pengajaran mempelai akan menghasilkan jubah mempelai. Jubah mempelai diperagakan oleh Yesus di atas gunung, pakaianNya berubah menjadi putih berkilau-kilau.
Dulu jubah imam besar Harun berwarna putih berjala-jala/bermata-mata.

Keluaran 28:39a
28:39 Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus,

Putih berkilau-kilau sama dengan putih berjala-jala/bermata-mata, sama dengan pakaian dalam urapan Roh Kudus. Artinya, jika kita hidup suci oleh pekerjaan firman pengajaran, maka kita akan hidup dalam urapan Roh Kudus sehingga mata rohani kita terbuka untuk melihat:
  1. Pribadi Tuhan dalam pembukaan firman.
    Gembala bisa menerima pembukaan firman. Sidang jemaat bisa mengerti pembukaan firman.
    Kalau bisa melihat pembukaan firman, hasilnya adalah bisa hidup suci dan damai sejahtera sehingga bisa menyembah Tuhan dan mengalami kebahagiaan Surga.
  2. Melihat diri sendiri dan sesama.
    Melihat diri sendiri sebagai debu/tanah liat yang banyak kelemahan dan kekurangan, butuh belas kasihan Tuhan, butuh dikoreksi oleh firman. Melihat diri sendiri yang tidak mampu sehingga butuh Tuhan.
    Melihat sesama yang membutuhkan.

  3. Melihat setan dengan segala siasat dan tipu dayanya yang menjatuhkan.
    Lewat dosa, ajaran palsu, dll.
    Setan menggunakan tahta, harta, wanita (keinginan daging, dosa seks), dan dusta untuk menjatuhkan kehidupan anak-anak Tuhan.

Jika kita memiliki mata rohani yang terbuka, maka mata Imam Besar yang berbelas kasihan akan tertuju kepada kita. Hasilnya:
  1. Yesus tampil sebagai Imam Besar yang setia dan berbelas kasihan.
    Ibrani 2:17-18
    2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. 2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
    • Untuk mendamaikan, mengampuni dosa-dosa kita. Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • Untuk menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktunya, sampai yang mustahil sekali pun.

  2. Yesus tampil sebagai Imam Besar yang setia dan menggenapi janji.
    1 Tesalonika 5:23-24
    5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
    • Untuk memelihara hidup kita (tubuh, jiwa, roh) ditengah dunia yang sulit.
    • Untuk menyucikan tubuh, jiwa, roh kita sampai sempurna seperti Tuhan, menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.

2 Timotius 2:13
2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

Tuhan memberi kesempatan kepada orang yang tidak setia untuk kembali setia dan benar.

Zakharia 8:3
8:3 Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.
Tuhan menuntun kita kembali ke Kota Setia yaitu Yerusalem Baru.

Tuhan memberkati.

Rabu, 01 September 2010

Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Agustus 2010 (Senin Sore)


Matius 25: 14-30
ay. 14= Tuhan mempercayakan harta Surga kepada manusia berdosa. Ini merupakan KEMURAHAN TUHAN.
ay. 15= Tuhan memberikan talenta sesuai dengan kesanggupannya. Ini merupakan KEADILAN TUHAN.

Jadi, kalau kita yang tadinya berdosa tapi bisa melayani Tuhan, itu adalah kemurahan dan keadilan Tuhan.
Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh menjaga jabatan pelayanan kita!

Matius 25: 16-30= sikap terhadap talenta/jabatan dan karunia Roh Kudus.

Matius 25: 19
25:19. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu
mengadakan perhitungan dengan mereka.

ay. 19=''mengadakan perhitungan'= saat Yesus datang kedua kali, kita harus bertanggung jawab atas jabatan pelayanan yang kita terima dari Tuhan.

SIKAP TERHADAP TALENTA
Sikap ini ada yang positif (diwakili 5 dan 2 talenta) dan negatif (diwakili 1 talenta).
Sikap yang positif adalah setia dan baik (sudah dijelaskan di ibadah-ibadah sebelumnya), sehingga mendapat upah dari Tuhan.

Matius 25: 18, 24-30
25:18. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27. Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28. Sebab itu
ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30. Dan
campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Sikap negatif disini adalah: pasif (JAHAT DAN MALAS).
Disini, talenta disembunyikan dalam tanah, sehingga tidak ada labanya. Inilah hamba yang jahat dan malas.

ay. 28= 'ambillah talenta'= jabatan pelayanan itu diambil kembali oleh Tuhan, bahkan ia dicampakan (ay. 30).
Inilah akibatnya kalau melayani dengan jahat dan malas, yaitu tidak bisa/tidak boleh melayani Tuhan dan ia tidak berguna dalam tubuh Kristus, malah menyengsarakan tubuh Kristus.

Kalau sudah tidak berguna lagi, maka kehidupan itu akan dipotong, seperti anggota tubuh yang tidak berguna akan dipotong. Ini sama artinya dengan keluar dari tubuh Kristus= tidak ada tempat dalam tubuh Kristus dan akan berakhir pada kegelapan yang paling gelap (kebinasaan untuk selama-lamanya).

Amsal 18: 9
18:9. Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.

= orang yang MALAS, ia adalah orang yang tidak setia dalam melayani Tuhan= ia menjadi teman si perusak, artinya merusak/menyengsarakan tubuh Kristus.
Dan ini sama artinya dengan pelayanan tanpa belas kasihan.

Matius 18: 31-35
18:31. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai
hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34. Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."


= hamba yang JAHAT disini adalah hamba yang tidak berbelas kasihan (tanpa kasih/tanpa pengampunan). Dan ini juga merusak/menyengsarakan tubuh Kristus. Bahkan membuat orang lain sedih dan membuat Tuhan marah.
Dan pelayanan ini dimulai dari dalam rumah tangga.

Pelayanan semacam ini adalah pelayanan yang tidak berkenan pada manusia dan Tuhan. Semakin melayani, justru semakin membuat Tuhan marah.
Sebab itu, jangan asal melayani! Tapi harus sungguh-sungguh dan tanggung jawab.

Jadi, hamba yang jahat dan malas adalah hamba yang melayani tapi tanpa belas kasihan, yaitu merusak dan menyengsarakan tubuh Kristus.

Contoh hamba yang jahat dan malas adalah pengerah dan mandur yang menyiksa bangsa Israel dalam kerja paksa (dibahas dalam ibadah kemarin).
Firaun, selain menggunakan pengerah dan mandur untuk menghajar orang-orang dewasa, ia juga menggunakan bidan-bidan untuk membunuh bayi laki-laki Israel.

Keluaran 1: 15-16
1:15. Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16. "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki,
kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."

'bidan'= secara jasmani adalah orang yang paling dekat dengan proses kelahiran.
Secara rohani, bidan ini adalah hamba Tuhan, yaitu orang yang paling dekat dengan kelahiran baru.

HAMBA YANG JAHAT DAN MALAS= bidan yang membunuh bayi-bayi, yaitu hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang menjadi sandungan bagi orang lain.
Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh melayani, supaya kita tidak menjadi sandungan bagi:
  1. orang luar, sehingga orang diluar Yesus tidak mau lahir baru/tidak mau percaya Yesus yang membuat orang tersebut tidak bisa diselamatkan.

  2. orang dalam, sehingga orang yang sudah lahir baru/selamat, dimatikan kehidupan rohaninya. Ini bisa terjadi akibat ulah kita yang menjadi sandungan.
Kalau kita menjadi sandungan, itu artinya kita sudah melayani tanpa belas kasihan!

Matius 18: 6
18:6. "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

'menyesatkan'= menyandung (dalam bahasa aslinya).
Kehidupan yang jadi sandungan, pada lehernya akan diikatkan batu kilangan dan ditenggelamkan ke dalam laut.
Batu kilangan ini sebenarnya untuk menggiling gandum. Kalau ini diikatkan pada leher, berarti tidak ada gandum lagi= kesulitan secara ekonomi. Bahkan hidupnya juga tidak menjadi indah lagi sampai masa depannya juga tidak indah lagi.

Bagi hamba Tuhan, kalau digantungi batu kilangan, maka tidak ada pembukaan Firman. Yang dilihat hanya perkara-perkara jasmani.
Dan semua ini akan berakhir seperti Babel, yaitu jatuh dalam dosa babel, sampai tenggelam dalam lautan api dan belerang.
Dibumi ini, ia sudah tenggelam dan hanya kemurahan Tuhan yang bisa mengangkat kehidupan tersebut.

Wahyu 18: 21
18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Pengangkatan Tuhan dimulai dari mengaku dosa dan meninggalkan dosa tersebut. Kalau tidak mau mengaku dosa, kehidupan itu tidak akan pernah terangkat!
Jangan menyembunyikan dosa-dosa dengan kegiatan-kegiatan atau lainnya. Bahkan menyembunyikan dosa lewat ayat-ayat Akitab!

Hati-hati! JANGAN SAMPAI KITA MENJADI SANDUNGAN, KARENA ITU MEMBUAT KEHIDUPAN KITA TIDAK INDAH LAGI.

Keluaran 1:17
1:17. Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

Disini ada bidan-bidan yang takut akan Tuhan. Ini yang penting hari-hari ini.
Supaya kita tidak jadi sandungan, kita harus punya tahbisan yang benar seperti Pua dan Sifra.

Ciri tahbisan yang benar:
  1. Pua, artinya terang dan girang.
    Tahbisan yang benar artinya adalah:
    • terang= jujur.
      Titus 2: 7
      2:7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

      Jujur disini dimulai dengan JUJUR DALAM PENGAJARAN.
      Jujur ini juga berarti tidak menyembunyikan dosa dan tidak menyembunyikan sesuatu.

      Kalau soal pengajaran dan dosa sudah jujur, kita pasti bis jujur dalam segala hal. Dan kehidupan kita tidak bisa dijamah oleh Firaun.

    • girang= sukacita oleh Roh Kudus.
      Roma 14: 17
      14:17. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

      Kalau mau sukacita, harus ada KEBENARAN DAN DAMAI SEJAHTERA, tidak ada kepahitan.

      1 Petrus 5: 2
      5:2. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

      Sukacita juga bisa kita dapatkan kalau kita MELAYANI BUKAN DENGAN TERPAKSA tapi dengan sukarela untuk berkorban dan tidak mencari keuntungan sendiri.

  2. Sifra, artinya elok= enak dipandang.
    Artinya sekarang adalah menjadi teladan.
    Sistem penggembalaan adalah sistem teladan.

    1 Petrus 5: 3
    5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

    1 Timotius 4: 12
    4:12. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu(1), dalam tingkah lakumu(2), dalam kasihmu(3), dalam kesetiaanmu(4) dan dalam kesucianmu(5).

    Kita menjadi teladan dalam hal:
    • perkataan
    • tingkah laku
    • kasih
    • kesetiaan
    • kesucian

    5 teladan ini menunjuk pada 5 luka Yesus= meneladan pada Yesus dan menjadi teladan bagi orang lain.

    Kejadian 1: 26-28
    1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
    1:27. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
    1:28.
    Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

    Kalau tahbisan kita benar seperti Pua dan Sifra (ada terang dan teladan Tuhan), maka:
    • Tuhan akan memerintahkan berkat atas hidup kita.

    • Tuhan akan memberikan kemenangan atas setan tritunggal yang merupakan sumber masalah/sumber pencobaan.

    • Tuhan akan memberikan perkembangan ke arah kesempurnaan (beranak cuculah).

    Kalau kita sebagai pelayan Tuhan makin hari makin merasa sulit, jangan salahkan siapa-siapa. Tapi periksalah kejujuran, sukacita dari Surga dan terutama adakah teladan Tuhan dalam hidup kita?

    Kalau kita mau kembali, PASTI ada kemenangan!
  1. ay. 17= takut akan Tuhan= takut berbuat dosa.
    Keluaran 1: 17
    1:17. Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

    Amsal 8: 13
    8:13. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Berdusta dan berbuat dosa= menantang Tuhan.

    Amsal 9: 10
    9:10. Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

    Keluaran 1: 18-19
    1:18. Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"
    1:19. Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."


    ay. 19= hikmat yang ada pada Pua dan Sifra.

    Takut akan Tuhan ini menghasilkan:
    • hikmat kebijaksanaan dari Tuhan.

      Hikmat ini berguna untuk:
      1. menghadapi antikris.

        Wahyu 13: 18
        13:18. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

      2. Pengkhotbah 10: 10
        10:10. Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

        Hikmat ini juga untuk memberikan keberhasilan.

      Kalau kita takut akan Tuhan, setanpun tidak bisa menjamah kita.

    • Keluaran 1: 20
      1:20. Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

      Takut akan Tuhan juga membuat kita mengalami Tangan kebaikan Tuhan untuk menjadikan semua baik.
      Apa yang tidak ada menjadi ada.

    • Keluaran 1: 21
      1:21. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

      Matius 19: 9-11
      19:9. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
      19:10. Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
      19:11. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu,
      hanya mereka yang dikaruniai saja.

      Takut akan Tuhan membuat kita mengalami kemurahan Tuhan, sebab untuk bisa berumah tangga atau tidak, itu adalah kemurahan Tuhan.

      Dengan kemurahan Tuhan, kita bisa mencapai pesta nikah Anak Domba Allah saat Yesus datang kedua kali.

      Inilah kunci Daud yang bisa membuka semua pintu-pintu.

      Wahyu 3: 7-8
      3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
      3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.


      Biar kekuatan kita tidak seberapa malam ini, tapi kalau kita memegang kunci Daud, maka kita ada dalam Tangan kasih dan kemurahan Tuhan. Dan apa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
Tuhan memberkati.