Markus 13:33-37

Nubuat ke-7: tentang berjaga-jaga
Perumpamaan orang yang pergi jauh menunjuk kepada pribadi Tuhan Yesus sendiri yang sudah mati, bangkit, dan naik ke sorga, dan akan datang kembali ke dunia.
Tidak ada seorang pun yang tahu tentang kapan Tuhan Yesus akan datang kembali kedua kali, jadi kita harus berjaga-jaga supaya tidak tidur rohani. Jika kita tidur, kedatangan Yesus kedua kali akan bagaikan pencuri yang datang di malam hari, kita akan ketinggalan, tidak terangkat ke awan-awan, binasa selamanya.

Ada 4 waktu jaga malam:

  1. menjelang malam –> menjaga firman
  2. tengah malam –> menjaga roh kudus
  3. larut malam –> menjaga kasih
  4. pagi-pagi buta
    Yohanes 21:1-4
    Yang harus dijaga adalah:
    • ketaatan
      Petrus dan murid-murid yang lainnya sudah diangkat menjadi penjala manusia, tetapi mereka mau kembali menjadi penjala ikan –> mereka tidak taat.
      Jangan sampai kita melanggar firman Tuhan, tetapi kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan apapun risikonya.
    • kesetiaan
      Jangan sampai kita meninggalkan ibadah dan pelayanan, apapun risikonya.

    Akibat dari tidak taat dan tidak setia:

    1. Yohanes 21:3 gagal total.
    2. Yohanes 21:7 telanjang, hidup dalam dosa, bahkan kenajisan.
      Hidupnya penuh dengan air mata, sampai kebinasaan sampai selama-lamanya.

    Tuhan tidak menghendaki seorang pelayan Tuhan untuk telanjang dan binasa, sehingga Tuhan memberikan pertolongan lewat firman Tuhan yang tajam, seperti pedang bermata dua. Yohanes 21:4-5
    Ibrani 4:12
    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua menyucikan kehidupan kita mulai dari sumber kehidupan rohani, yaitu hati dan pikiran kita, yang banyak terisi dosa-dosa yang tersembunyi.
    Yohanes 21:4-5 Penyucian perasaan adalah lewat mengaku dosa sejujur-jujurnya. Penyucian perasaan Petrus adalah ketika ditanya oleh Yesus, “Adakah lauk-pauk?”. Pikiran harus disucikan supaya tidak memustahilkan firman. Penyucian pikiran Petrus adalah ketika disuruh oleh Yesus untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu.
    Hasil penyucian: bisa menangkap ikan sebanyak 153 ekor.
    153 = 100 +50 + 3

    • 100 = 10 x 10
      10 = mendengar firman
      10 = dengar-dengaran kepada firman
      Di manapun kita, kita harus selalu mendengar dan dengar-dengaran kepada firman.
    • 50
      50 = pentakosta, roh kudus.
      Roh kudus membuat kita berkobar-kobar dalam melayani Tuhan, apapun yang harus dikobarkan.
      150 = ukuran tabernakel
    • 3
      3 = tubuh, jiwa, dan roh
      Harus ada penyucian tubuh, jiwa, dan roh kita.
      Efesus 4:21-22
      Tubuh, jiwa, dan roh dibaharui menjadi kehidupan yang benar dan jujur.

    Jika kita bisa taat dengar-dengaran, setia, benar dan jujur, ada kasih karunia Tuhan.
    1 +5 +3 = 9
    9 = kasih karunia
    Hasilnya:

    1. Ibrani 4:16 Tuhan memberikan pertolongan kepada kita tepat pada waktunya.
    2. Kejadian 6:7 Tangan kasih karunia Tuhan mampu untuk melindungi, memelihara kehidupan kita di tengah dunia yang begitu sulit.
    3. Wahyu 22:20-21 Tangan kasih karunia Tuhan sanggup untuk menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita menjadi sama mulia dengan Tuhan Yesus, kita menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Tuhan memberkati!