Selasa, 28 September 2010

Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 September 2010 (Senin Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 September 2010 (Senin Sore)

Matius 25: 16-30= sikap kita dan sikap Tuhan terhadap talenta.
Sikap kita ada yang positif dan ada yang negatif (sudah diterangkan di ibadah sebelumnya).
Setelah kita menerima talenta, kita harus memperhatikan sikap kita terhadap talenta.

SIKAP TUHAN TERHADAP TALENTA

Matius 25: 19, 27
25:19. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu
mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:27. Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku
menerimanya serta dengan bunganya.

ay. 19= sikap Tuhan terhadap talenta, yaitu Tuhan menghendaki supaya terjadi PERKEMBANGAN DARI TALENTA.

Pada mulanya, Tuhan memberikan 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta.
Kalau dijumlah= 8 talenta.
Angka 8 ini mengingatkan kita pada 8 orang yang selamat di bahtera Nuh.

8 orang ini semuanya adalah suami istri. Ini menunjuk pada KESELAMATAN MEMPELAI.

Matius 25: 20-23= talenta yang sudah diberikan, juga terjadi perkembangan , yaitu:
  • yang menerima 5 talenta menghasilkan laba 5 talenta,
  • yang menerima 2 talenta menghasilkan laba 2 talenta.
Jadi, perkembangan talenta adalah 5+2 talenta= 7 talenta.
Angka 7 menunjuk pada kesempurnaan (KESEMPURNAAN MEMPELAI).

Jadi, Tuhan menghendaki perkembangan rohani kita dari KESELAMATAN MEMPELAI mencapai KESEMPURNAAN MEMPELAI.

Kita sudah mendengar kisah tentang Lot yang juga harus lari ke pegunungan sekalipun sudah selamat dari Sodom Gomora. Tapi istri Lot malah menoleh kebelakang dan menjadi tiang garam, meskipun ia sudah selamat dari Sodom Gomora.

Kita juga sudah mempelajari soal naik gunung dari kitab Hagai (Ibadah Raya Surabaya, 26 September 2010).

Malam ini kita mempelajari mengenai TALENTA YANG TIDAK BERKEMBANG.

Matius 25: 18, 24-26
25:18. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26. Maka jawab tuannya itu:
Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Disini, hamba yang menerima 1 talenta, menyimpan talentanya di dalam tanah, sehingga tidak berkembang, tetapi tetap 1 talenta. Dan hamba ini disebut sebagai hamba yang jahat dan malas.

Akibat kalau jahat dan malas:
  1. 25:28. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.

    ay. 28= talentanya diambil dan diberikan pada orang lain.
    Artinya, tidak boleh/tidak bisa melayani Tuhan. Ini sama artinya dengan tidak ada tempat dalam tubuh Kristus.
    Kalau tidak ada tempat dalam tubuh Kristus, akan masuk dalam tubuh babel.

  2. 25:30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    ay. 30= dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap yang penuh dengan ratap tangis dan kertak gigi (api neraka).
Sebab itu, JANGAN KITA MAIN-MAIN SOAL PELAYANAN! Karena Yesus harus mati untuk bisa memberikan talenta pelayanan kepada kita.

PEMBAHASAN MATIUS 25: 30
Sebenarnya, ada 3 hal yang membuat anak Tuhan dicampkkan dalam kegelapan yang paling gelap:
  1. Lukas 13: 22-29
    13:22. Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
    13:23. Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
    13:24. Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "
    Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
    13:25. Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
    13:26. Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
    13:27. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku,
    hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
    13:28.
    Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
    13:29. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.


    Setelah menerima penginjilan, kita harus menerima pengajaran. Artinya, jangan kita berhenti sampai selamat saja.

    Hal pertama yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah tidak mau masuk pintu sempit, yang sama artinya dengan menolak salib/menolak Firman pengajaran.
    ay. 29= 'Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan'= 4 arah mata angin yang sama dengan tanda salib.

    HANYA Firman pengajaran benar yang sanggup mendorong kita untuk mau memikul salib.

    Yohanes 10: 7-9
    10:7. Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
    10:8. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
    10:9.
    Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

    ay. 9= Yesus sendirilah sebagai Gembala Agung yang merupakan pintu sempit yang sama dengan pintu kandang pengggembalaan/pintu kandang domba.

    Jadi, Firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk pintu kandang penggembalaan.
    Artinya, kita menjadi kehidupan yang tergembala.

    Praktik kehidupan yang tergembala:
    • berada dalam kandang penggembalaan (ruangan suci)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok untuk melawan 3 musuh utama dalam penggembalaan:
      1. mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html)= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
        Doa penyembahan= persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih.

        Yohanes 10: 10
        10:10. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

        Kita hidup dalam kasih Allah Bapa untuk melawan setan yang tanpa kasih (sebagai pencuri, pembunuh dan pembinasa keji).

        Kalau kita hidup dalam kasih Allah Bapa, kita mengalami hidup berkelimpahan, artinya kita bisa mengucap syukur.

        Semua penyembahan memang untuk Tuhan. Tapi pada mezbah dupa, selain asap yang naik, juga ada abu yang turun ke bawah. Itulah berkat untuk kita.

      2. meja roti sajian (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html)= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran benar dan perjamuan suci.

        Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci berguna untuk menyucikan hati kita dari keinginan najis dan jahat.

        Artinya, ketekunan ini untuk melawan antikris dengan kekuatan mamon.

        Yohanes 10: 12-13
        10:12. sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
        10:13. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.


        Orang upahan disini adalah antikris, bukan gembala.
        Dan ia tidak setia dalam memberi makan domba. Dan saat serigala datang, ia akan lari meninggalkan dombanya.

      3. pelita emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html)= ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus didalam karunia-karuniaNya.

        Matius 7: 15
        7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

        Ketekunan ini untuk melawan serigala yang buas, itulah nabi palsu dengan ajaran-ajaran palsu.

        1 Yohanes 2: 27
        2:27. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

        Kalau ada Roh Kudus, kita bisa peka terhadap ajaran palsu, sehingga kita bisa TEGAS untuk menolak ajaran palsu (tidak memberi kesempatan untuk mendengar ajaran palsu).

        Semakin tinggi urapan Roh Kudus dalam hidup kita, semakin tinggi kepekaan kita terhadap ajaran palsu.

    • taat dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.
      Yohanes 10: 27-28
      10:27. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      10:28. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
      mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

      Untuk bisa taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar, itu sama dengan masuk pintu sempit/perobekan daging.
      Contohnya adalah Yesus yang taat sampai mati di kayu salib. Dan Abraham juga taat untuk mempersembahkan Ishak.

      Kalau kita taat dengar-dengaran, kita hidup dalam Tangan Gembala Agung (ay. 28), sehingga ADA JAMINAN kepastian untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Kita tidak dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.

    Hari-hari ini, jangqan sampai kita terlepas dari Tangan Tuhan! Tapi biarlah kita BERJUANG untuk masuk pintu sempit.

  2. Matius 25: 26, 30, 24
    25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30. Dan
    campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
    25:24. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa
    tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

    Hal kedua yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah menjadi hamba yang jahat dan malas, sekalipun sudah melayani.

    Malas= tidak setia, tidak tanggung jawab, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.
    Jahat= menghakimi Tuhan dengan mengatakan Tuhan tidak adil dan sebagainya (ay. 24). ini terjadi karena ia mengecilkan talenta/pelayanan.

    Lukas 12: 45
    12:45. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,

    Selain menghakimi Tuhan, orang semacam ini juga menghakimi sesama (menjelekkan sesama, menuduh sesama dan sebagainya).

    'makan minum dan mabuk'= melayani Tuhan, tapi berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
    Orang semacam ini, pasti akan dicampakan oleh Tuhan sekalipun ia melayani Tuhan, karena ia adalah hamba yang tidak berguna.

    Matius 25: 21
    25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    Sikap yang benar adalah setia dan baik.

    Baik= perbuatan baik dan tidak merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikkan.
    Dan hasilnya, kita mengalami kebahagiaan Surga mulai sekarang sampai selama-lamanya (kita mengalami kebahagiaan pesta nikah Anak Domba).

    Kalau kita setia dan baik, Tuhan TIDAK AKAN MEMBIARKAN kita. Tapi Tuhan akan semakin mengangkat dan membahagiakan hidup kita.

  3. Matius 22: 9-13
    22:9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
    22:10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
    22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat
    seorang yang tidak berpakaian pesta.
    22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?
    Tetapi orang itu diam saja.
    22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
    campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

    Hal ketiga yang membuat anak Tuhan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah tidak berpakaian pesta.

    Sebelum berpakaian pesta, kalau ke gereja saja, kita harus berpakaian yang baik.
    Banyak orang MERASA melayani, tapi Tuhan bilang ia miskin dan telanjang, seperti jemaat Laodikia yang MERASA kaya, padahal sebenarnya misikin. Penyakit 'merasa' inilah yang banyak melanda anak Tuhan.

    Wahyu 19: 8
    19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

    Pakaian pesta adalah pakaian putih bersih dan berkilau-kilauan. Inilah yang harus dipakai dalam pelayanan.
    Kalau bukan pakaian pesta, itu adalah pakaian biasa/pakaian yang kotor.

    Putih bersih dan berkilau-kilauan= SUCI.

    Sekalipun orang itu berpakaian kotor, Tuhan masih bertanya kenapa ia tidak mengenakan pakaian pesta. Artinya, Tuhan menawarkan pakaian pesta kepada orang itu/kepada orang yang belum punya pakaian pesta.
    Ini merupakan KEMURAHAN TUHAN.

    Bagaimana Tuhan menawarkan pakaian pesta?:
    • lewat Firman pengajaran benar yang menunjukan dosa, menegor dan menasihati, supaya kita mengakui dan menyadari dosa-dosa kita.
    • lewat korban Kristus yang menghapus dosa-dosa kita.

    Tapi sayang, orang ini diam saja. Artinya tidak mau mengaku dosa dan keadaannya. Ini sama artinya dengan menolak kemurahan Tuhan, menolak Firman pengajaran yang benar dan menghina korban Kristus.
    Akibatnya, ia dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap.

    Seandainya malam ini, kita merasa kotor, biarlah kita menanggung kehinaan Tuhan. Jangan menghina korban Kristus.

    Ibrani 13: 11-13
    13:11. Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.
    13:12. Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.
    13:13. Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan
    menanggung kehinaan-Nya.

    Menanggung kehinaan Tuhan artinya rela sengsara daging untuk menghargai korban Kristus.

    Praktiknya:
    • Mazmur 51: 1-2, 18-19
      51:1. Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
      51:2. ketika nabi Natan datang kepadanya
      setelah ia menghampiri Batsyeba.
      51:18. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
      51:19.
      Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

      Praktik pertama adalah sengsara daging untuk MENGAKU DOSA kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh dan dengan hancur hati. Dan darah Yesus akan menghapus dosa kita (menghapus noda-noda pada pakaian kita). Dan kita berharga kembali di hadapan Tuhan.

    • Ibrani 11: 24-25
      11:24. Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
      11:25. karena
      ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

      Praktik kedua adalah sengsara daging TANPA dosa.

      Wahyu 7: 13-14
      7:13. Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
      7:14. Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan
      mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

      Kita mengalami sengsara daging tanpa dosa untuk mencuci jubah kita sehingga jubah kita putih berkilau-kilauan. Itulah pakaian pesta.

    • sengsara daging untuk taat dengar-dengaran kepada Tuhan.
      Ini sama artinya dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan (menyerah sepenuh pada Tuhan).

      Keluaran 14: 15-16, 21
      14:15. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
      14:16. Dan engkau,
      angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
      14:21.
      Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      Musa mehghadapi kesulitan, tapi ia taat untuk hanya mengangkat tongkat, sekalipun seperti tidak masuk akal.
      Seringkali Firman Tuhan tidak masuk akal. Tapi Firman Tuhan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk ditaati.

      Dan hasilnya adalah kita mengalami mujizat jasmani dan rohani.
      Secara jasmani, ada jalan keluar dari segala masalah dan ada masa depan yang indah.
      Secara rohani, ada kemenangan atas Firaun (setan tritunggal) dan dosa. Bahkan kita mengalami mujizat keubahan hidup.
      Dan segala ratapan kita akan diganti nyanyian.

      Keluaran 15: 1
      15:1. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.

      Dan saat Tuhan datang, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan sampai di depan lautan kaca, kita bernyanyi-nnyanyi di tahta Tuhan.

      Wahyu 15: 1-3
      15:1. Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
      15:2. Dan aku melihat sesuatu bagaikan
      lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
      15:3. Dan
      mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar