Kamis, 07 Oktober 2010

Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Oktober 2010 (Senin Sore)


Tema Ibadah di Sidikalang "hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut"

1 Samuel 20: 3
20:3. Tetapi Daud menjawab, katanya: "Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut."

3 macam maut/kematian: (sudah dijelaskan dalam Ibadah Raya Surabaya, 03 Oktober 2010).
  1. kematian secara jasmani lewat penyakit, usia tua dan sebagaianya.
  2. kematian secara rohani= kematian di dalam dosa.

    Efesus 2: 1
    2:1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

    1 Korintus 5: 11
    5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5) atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    = 6 dosa yang mendarah daging dalam kehidupan manusia, yang mengikat tubuh, jiwa dan roh manusia. Bahkan dosa ini juga mengikat anak-anak Tuhan.

    Mengikat tubuh= dosa cabul dan pemabuk.
    Mengikat jiwa= dosa kikir, pemfitnah dan penipu.
    Mengikat roh= dosa penyembahan berhala.
    Berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan.

  3. kematian kedua di dalam api neraka untuk selama-lamanya.
    Wahyu 20: 14
    20:14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Kalau mati secara tubuh, tapi hidupnya benar, maka ia akan hidup kekal bersama Tuhan.
Jadi, kalau anak Tuhan mengalami kematian rohani dan diikat dosa, terutama 6 dosa utama, ia akan dibawa pada kematian kedua.

Yeremia 9: 21-22
9:21. "Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan;
9:22. mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan."


= maut bekerja di segala tempat, mulai dari istana raja sampai kolong jembatan. Juga bekerja di darat, laut dan udara. Dan maut juga bekerja pada segala umur, mulai anak-anak, kaum muda dan orang tua.
Artinya, kita semua DIANCAM OLEH MAUT.

  1. Matius 19: 1-12= maut bekerja pada masa KANDUNGAN lewat perceraian.
  2. Matius 19: 13-15= maut bekerja pada usia ANAK-ANAK lewat menghalangi anak-anak kecil datang beribadah kepada Tuhan.
    Ini bisa terjadi juga kalau anak kecil menghalangi orang tua datang kepada Tuhan. Atau orang tua menghalangi anak kecil datang kepada Tuhan.

  3. Matius 19: 16-26= maut bekerja pada USIA MUDA lewat kekayaan (ikatan akan uang).
    Ini artinya terikat pada dosa kejahatan. Dan ini biasanya disertai dengan dosa kenajisan.

  4. Matius 19: 27-30= maut bekerja pada USIA TUA lewat tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan, sehingga benar-benar menjadi orang yang terakhir dan binasa untuk selamanya.

    19:27. Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
    19:30. Tetapi banyak orang yang
    terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Dibumi ini, tidak ada kekuatan yang bisa melindungi kita dari maut. Bahkan raja Daud juga mengakui hal ini.
Artinya, kedudukan, kepandaian, dan kekayaan dalam dunia ini, TIDAK MAMPU melawan maut.

1 Korintus 15: 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.


Tempat/posisi paling aman dari maut adalah di bawah kaki Yesus.
Maria adalah kehidupan yang selalu setia berada di bawah kaki Yesus.

Maria= gambaran gereja Tuhan. Artinya, gereja Tuhan harus memilih tempat di bawah kaki Yesus, praktiknya:
  1. Lukas 10: 39, 42
    10:39. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
    10:42. tetapi hanya satu saja yang perlu:
    Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

    Praktik pertama: tergembala pada Firman penggajaran yang benar, seperti carang melekat pada Pokok. Dan carang itu tidak akan kering, sehingga kita tidak akan diterkam oleh maut.

  2. Yohanes 12: 3-7
    12:3. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
    12:4. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
    12:5. "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
    12:6. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
    12:7. Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini
    mengingat hari penguburan-Ku.

    Praktik kedua: kita aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang terakhir di bumi.
Praktik pertama dan kedua diatas sudah dijelaskan dalam Ibadah Raya Surabaya, 03 Oktober 2010.
Malam ini, kita membahas PRAKTIK KETIGA DUDUK DIBAWAH KAKI TUHAN
Yohanes 11: 31-32
11:31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Kalau sudah biasa duduk dibawah kaki Tuhan, maka sekalipun menghadapi masalah, akan tetap lari kebawah kaki Tuhan dan bukan lari ke kuburan.

Praktik ketiga adalah Maria tersungkur di bawah kaki Tuhan, artinya menyembah Tuhan.
Menyembah Tuhan adalah puncak ibadah pelayanan.
Sudah tergembala dan sudah melayani Tuhan, masih harus ditingkatkan sampai menyembah Tuhan.

1 Timotius 2: 1-3
2:1. Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
2:2. untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
2:3. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,


4 tingkatan doa untuk mencapai doa penyembahan:
  1. doa permohonan.
    Sentralnya adalah kebutuhan kita.

    Yohanes 15: 7
    15:7. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

    Syarat supaya doa dijawab adalah Firman Tuhan harus ada di dalam kita.
    Firman Tuhan, itu merupakan kehendak Tuhan. Kalau Firman Tuhan ada di dalam kita, maka doa kita akan sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan doa itu akan dijawab oleh Tuhan.
    Kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, doa itu tidak akan dijawab oleh Tuhan. Dan kalaupun doa itu terjawab, itu bukanlah Tuhan yang menjawab, melainkan setan yang menjawab doa tersebut.

    Kalau setan yang menjawab, akan menghasilkan kehancuran sampai diterkam oleh maut.

    Kalau doa tidak meningkat dan hanya sampai pada minta-minta, maka rohani kita seperti Bartimeus yang buta. Artinya, tidak tahu arah hidup kekal/tidak tahu arah ke Yerusalem baru.

    Sebab itu, doa ini harus ditingkatkan!

  2. doa syafaat.
    Sentralnya adalah kebutuhan orang lain.
    Artinya, kita bisa berdoa untuk pekerjaan Tuhan atau untuk orang lain, tidak egois untuk diri sendiri.

  3. doa ucapan syukur.
    Sentralnya adalah berkat/pertolongan yang sudah kita terima.
    Doa ini sudah meningkat lagi dan bukan lagi meminta seperti doa pertama dan doa kedua.

    Tapi doa ini masih ada kelemahan, sebab kalau belum diberkati, kita masih bisa mengomel dan tidak mengucap syukur.

    Karena itu, doa ini masih perlu ditingkatkan lagi!

  4. doa penyembahan.
    Ini merupakan doa yang tertinggi.
    1 Timotius 2: 8
    2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

    'menadahkan tangan'= ada kaitan dengan mezbah dupa emas.

    Mazmur 141: 2
    141:2. Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

    'persembahan ukupan'= mezbah dupa emas (penyembahan).

    Sentral doa penyembahan adalah Pribadi Tuhan sendiri. Artinya tidak bergantung lagi pada ada berkat atau tidak ada berkat. Dan dalam keadaan apapun, kita bisa menyembah Tuhan, tidak bergantung pada segala sesuatu di dunia.
Sudah bisa menyembah Tuhan, kita masih harus waspasa, sebab ada penyembahan benar dan penyembahan palsu.

Syarat penyembahan yang benar:
  1. Yohanes 4: 23-24
    4:23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
    4:24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."


    Syarat pertama: harus didorong oleh kebenaran, itulah Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.

    Kalau ajaran palsu, akan menghasilkan penyembahan palsu.
    Jadi, Firman Tuhan merupakan komando. Kalau komandonya salah, maka pernyembahannya juga akan salah.

    Wahyu 13: 13-15
    13:13. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
    13:14. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
    13:15. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga
    semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

    Kalau penyembahannya palsu, akan mengarauh pada penyembahan antikris.
    Hari-hari ini, menyembah Tuhan harus menjadi KEGEMARAN dalam hidup kita. Jangan karena terpaksa atau karena dipaksa.
    Kalau terpaksa, kita nanti akan dipaksa untuk menyembah antikris.

  2. kesucian (1 Timotius 2: 8= 'menadahkan tangan yang suci').
    Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus seperti pedang bermata dua yang menyucikan mulai dari hati, perbuatan, dan perkataan.

    1 Timotius 2: 8
    2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

    Hati disucikan artinya tidak ada lagi marah, kepahitan, dendam dan perselisihan. Tapi yang ada adalah kasih (mengasihi sesama seperti diri sendiri).

    Tangan disucikan, artinya perbuatan kita harus suci.

    Mazmur 24: 3-4
    24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
    24:4. "Orang yang
    bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

    Mulut disucikan, artinya tidak boleh ada dusta, tapi berkata yang jujur.

  3. penyembahan yang benar merupakan PANTULAN penyembahan di Surga.
    Wahyu 19: 1, 3-4, 6
    19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
    19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "
    Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
    19:4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
    Haleluya."
    19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "
    Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

    ay. 6= suara penyembahan kita adalah pantulan dari suara penyembahan di Surga (ay. 1, 3-4).
    Jadi, suara penyembahan kita mulai dari bumi sampai nanti di Surga adalah seruan "HALELUYA".
1 Timotius 2: 8
2:8. Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

Laki-laki ini bisa merupakan suami atau seorang laki-laki secara jenis kelamin dan bisa menunjukkan kekuatan.
Jika LAKI-LAKI bisa menaikkan doa penyembahan yang benar dalam KESUCIAN DAN KASIH, maka ada kekuatan singa Yehuda untuk melindungi kehidupannya (kalau belum menikah) dan nikah rumah tangganya (kalau sudah menikah).

Penyembahan kita MUTLAK harus ada dalam kesucian dan kasih. Kalau tidak ada kesucian, tidak ada gunanya doa penyembahan tersebut sekalipun berjam-jam menyembah Tuhan.

1 Timotius 2: 9-14
2:9. Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10. tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
2:11. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

1 Korintus 14: 34
14:34. Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus,
perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
14:35. Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.


Doa penyembahan seorang ISTRI ditandai dengan TUNDUK dan BERDIAM DIRI, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah/berbicara di mana ada laki-laki.
Wanita boleh melayani segala hal dengan bebas, KECUALI SATU, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah/berbicara di mana ada laki-laki.

Kejatuhan Hawa inilah yang akan banyak terjadi diakhir jaman. Justru SATU ini yang banyak dilakukan.
Kalau ada wanita yang jatuh dalam perbuatan ini, maka laki-laki juga akan ikut terseret jatuh dan kehidupan itu sedang diterkam oleh maut, seperti Adam yang ikut terseret karena perbuatan Hawa.

Kalau seorang wanita tunduk dan berdiam diri, ia sedang menempatkan laki-laki sebagai kepala dan Yesus sebagai Kepala. Dan ia akan mengalami madu yang manis.

Hakim-hakim 14: 12, 18
14:12. Kata Simson kepada mereka: "Aku mau mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran.
14:18. Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "
Apakah yang lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?" Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."

Kalau ada singa (hasil penyembahan laki-laki) dan ada madu yang manis (hasil penyembahan wanita), maka teka-teki Simson dapat ditebak, sehingga kehidupan kita/nikah kita menerima pakaian kemuliaan dari Tuhan (pakaian mempelai). Dan kita siap diangkat di awan-awan yang permai dengan seruan "Haleluya", tidak ada lagi air mata, mautpun tidak berkuasa atas hidup kita.

Wahyu 19: 6-9
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8. Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Kalau teka teki Simson tidak terjawab (laki-laki dan wanita sama-sama tidak berada dalam penyembahan yang benar), maka kehidupan itu akan telanjang (Simson meminta 30 pasang pakaian apabila teka-tekinya tidak bisa dijawab). Dan yang ada bukan lagi seruan "Haleluya", tapi yang ada adalah seruan yang dasyat karena ada pesta pembantaian di bumi ini.

Wahyu 19: 17, 21
19:17. Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
19:21. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan
semua burung kenyang oleh daging mereka.

Yohanes 11: 31-35
11:31. Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia,
tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34. "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35.
Maka menangislah Yesus.

Lazarus mati 4 hari, artinya:
  • kebusukkan dosa,
  • kebusukan nikah dan buah nikah,
  • kebusukkan ekonomi, studi, dan masa depan,
  • kebusukkan dalam pelayanan,
  • kemustahilan.
Mungkin kita seperti Maria yang menghadapi Lazarus yang mati 4 hari.
Tapi Maria tidak meratap, artinya tidak kecewa, tidak putus asa, tidak menyalahkan orang lain dan tidak menyalahkan Tuhan, tapi DUDUK DIBAWAH KAKI TUHAN. Artinya:
  • menyembah dengan hancur hati,
  • mengakui bahwa ia tidak layak dan banyak dosa,
  • mengakui bahwa dia tidak berdaya apa-apa.
  • ay. 32= 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati'= Maria percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan= Maria menyembah dengan iman.
Dan saat Maria mencucurkan air mata dengan iman, Tuhan juga mencucurkan airmata dengan belas kasihan.

IMAN BERTEMU DENGAN BELAS KASIHAN TUHAN, AKAN MENGHASILKAN MUJIZZAT.

Mujizat secara rohani, Lazarus dibangkitkan dalam tubuh yang baru, artinya kita bisa hidup benar dan suci, sampai satu waktu sempurna.

Mujizat seara jasmani, apa yang busuk jadi baik, masa depan yang hancur jadi baik dan apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tuhan mampu memelihara kehidupan kita.

Kalau yang rohani terjadi, mujizat jasmani juga pasti akan terjadi.
Dan saat Tuhan datang kembali, kita akan diangkat bersama-sama dengan Tuhan, kita menjadi sama mulia dengan Tuhan. Tidak ada lagi airmata di awan-awan yang permai dan maut juga tidak berkuasa lagi.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar