Rabu, 15 September 2010

Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 14 September 2010 (Selasa Tengah Malam)

Kita mempelajari tentang PELITA EMAS
Keluaran 25: 37
25:37. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya.

Jadi, yang penting pada pelita adalah:
  • ada minyaknya,
  • ada apinya.
Minyak dan api ini harus sama-sama ada. Tidak bisa kalau hanya ada salah satunya saja.

Session II ini kita mempelajari tentang API.
Api ini menunjuk pada api KASIH ALLAH.

Ada 3 aktifitas api kasih Allah:
  1. Api kasih Allah memberi panas, menghangatkan kehidupan rohani kita, sehingga kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.

    Orang yang malas sama dengan dingin rohani.
    Kalau api kasih Allah padam, maka kehidupan itu akan menjadi dingin rohani seperti Petrus. Prakteknya adalah:
    • Mengikut Tuhan dari jauh, artinya tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan.
      Lukas 22:54

      22:54. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.

    • Berdiang pada api asing, yaitu api dosa, api daging, api dunia.
      Lukas 22:55
      22:55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.

  2. Api kasih Allah memberikan energi/kekuatan, untuk:
    • Menghadapi segala sengsara, penderitaan, pencobaan, supaya kita tidak kecewa dan tidak putus asa melainkan tetap percaya dan berharap sepenuh kepada Tuhan.
      Roma 5:5
      5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    • Dapat melakukan apa saja dalam pelayanan, di mana saja, kapan saja, situasi apa saja.

  3. Api kasih Allah memberikan terang, artinya tidak ada yang yang disembunyikan.
    Terutama jangan sampai menyembunyikan dosa dalam pelayanan, sebab nanti hadirat Tuhan akan tersembunyi.
    Contohnya adalah Raja Daud pernah menyembunyikan dosa kenajisan (jatuh dengan Batsyeba) dan kejahatan (membunuh Uria) sehingga ditegur oleh nabi Natan.

    2 Samuel 12:11-13
    12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
    12:12 Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
    12:13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

    Kalau Daud melakukan dosa secara sembunyi-sembunyi, maka Tuhan akan menyatakan dengan terang-terangan. Tetapi Daud masih mau mengaku dosa sehingga ia diampuni dan diselamatkan oleh kasih Allah.

    Dalam Perjanjian Baru, contohnya adalah Yudas yang menyembunyikan dosa mencuri, dosa keinginan akan uang di dalam perut hati. Yudas juga selalu menolak firman Allah dan menyembunyikan dosa.
    Akibatnya adalah Yudas jatuh tertelungkup dan isi perutnya terburai keluar, artinya semua dosanya dinyatakan oleh Tuhan secara terang-terangan, tetapi ia binasa dan tidak mengalami pengampunan lagi.

    Malam ini, biar api kasih Allah memberikan terang sehingga tidak ada yang disembunyikan, dan kita bisa jujur. Doa orang yang jujur akan berkenan kepada Tuhan.

    Amsal 15:8
    15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Pada pelita, selain minyak dan api, juga harus ada SUMBU.
Sumbu ini putih, tetapi harus dibakar untuk bisa menghasilkan terang.
Sumbu ini menunjuk pada daging yang harus rela sengsara, sekalipun mungkin sudah hidup suci. Kita harus rela terbakar untuk bisa mengalami api kasih Allah.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar