Selasa, 25 Mei 2010

Ibadah Raya Surabaya, 23 Mei 2010 (Minggu Sore)

Matius 25: 1, 13
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:13. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

ay. 1, 13= gadis-gadis/gereja Tuhan harus selalu berjaga-jaga dan siap sedia supaya dapat menyongsong kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.

Yang harus disiapkan adalah PELITA harus tetap menyala.
2 syarat supaya pelita tetap menyala:
ay. 5-7= harus menerima kabar mempelai (cahaya) --> sudah diterangkan pada ibadah-ibadah sebelumnya.
ay. 3-4= harus memiliki minyak persediaan.
Malam ini, kita masih membahas bagian 2 (MEMILIKI MINYAK PERSEDIAAN).

Matius 25: 2-4
25:2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4. sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Memiliki minyak persediaan ini artinya harus melimpah-limpah/meluap-luap dalam Roh Kudus.

Langkah-langkah untuk memiliki minyak persediaan menurut gambar Tabernakel:
mengalami minyak urapan Roh Kudus= masuk pintu gerbang (http://www.gptkk.org/tabernakel_pintu+gerbang.html).
Ini artinya berada pada halaman tabernakel.

Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Jadi, masuk pintu gerbang adalah iman/percaya pada Yesus lewat firman Allah yang diurapi oleh Roh Kudus.
Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh dalam mendalam Firman.
Saat kita bisa percaya dan mengerti Firman yang diurapi Roh Kudus, saat itulah kita mengalami minyak urapan Roh Kudus.

Praktik kalau kita sudah diurapi Roh Kudus/mengalami minyak urapan (dihalaman tabernakel ada 2 alat):
mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+korban+bakaran.html)= bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan (mati terhadap dosa).
Kalau sengaja berbuat dosa, hidup itu akan kering.

bejana pembasuhan (http://www.gptkk.org/tabernakel_bejana+pembasuhan+dari+tembaga.html)= lahir baru/baptisan air.

1 Yohanes 3: 9
3:9. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Lahir baru, artinya hidup baru, yaitu tidak berbuat dosa lagi sekalipun ada keuntungan atau paksaan= membenci dosa sampai suatu waktu tidak bisa berbuat dosa, sama seperti Yesus.

Kalau kita ada praktik bertobat dan lahir baru, kita SUDAH berada dalam minyak urapan Roh Kudus.

mengalami kepenuhan Roh Kudus= masuk pintu kemah (http://www.gptkk.org/tabernakel_pintu+kemah.html).
Kalau kita menjaga minyak urapan, dan minyak urapan ini terus bertambah, maka suatu waktu, kita akan mengalami kepenuhan Roh Kudus.

Kalau kita masuk pintu kemah, kita berada dalam ruangan suci.
Dalam ruangan suci ada 3 alat. Praktiknya adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (penggembalaan):
pelita emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_pelita+emas.html)= ketekunan dalam ibadah raya
meja roti sajian (http://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html)= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci
mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/tabernakel_mezbah+dupa+emas.html)= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

Kalau tidak tekun, maka kita tidak akan mengalami kepenuhan Roh Kudus.
Sebaliknya, kalau kita tekun, maka kita akan mengalami kepenuhan Roh Kudus.
Kalau tidak mengalami kepenuhan Roh Kudus, pasti tidak memiliki minyak persediaan.

Mazmur 1: 3
1:3. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Kehidupan yang tekun, itu seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Tanpa air, pohon itu pasti akan mati. Sebab itu, kita HARUS TERGEMBALA.
Dengan tergembala, kita akan menjadi kehidupan yang tahan uji sekalipun kena panas terik. Bahkan kita bisa menghasilkan buah pada musimnya (diberkati jasmani/rohani dan menjadi berkat bagi orang lain). Dan masa depan kita juga indah serta berhasil.

meluap-luap dalam Roh Kudus= masuk pintu tirai (http://www.gptkk.org/tabernakel_pintu+tirai.html).
Kalau kita terus tekun dalam penggembalaan, barulah Roh Kudus bisa meluap-luap. Dan inilah yang menjadi minyak persediaan.

Ini artinya, kita berada di dalam ruangan maha suci (kemuliaan dan kesempurnaan).
Praktik berada didalam ruangan maha suci:
Markus 14: 36-38
14:36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
14:37. Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Praktik pertama adalah berdoa 1 jam (= perobekan daging).
Banyak kali, kita sudah mengalami masalah, baru berdoa. Dan ini artinya tidak ada minyak persediaan.

Saat tidak ada pencobaan, kalau kita tetap tekun berdoa, itulah yang menjadi minyak persediaan.
Perobekan daging adalah perobekan kehendak daging supaya kita bisa taat dengar-dengaran.

Kalau kita taat dengar-dengaran, kita tidak akan jatuh dalam pencobaan. Bahkan kita mengalami kuasa untuk menghapus kemustahilan. Saat tidak taat, saat itulah kita jatuh dalam pencobaan.
Selama kita taat pada firman, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

di ruangan maha suci ada tabut perjanjian (http://www.gptkk.org/tabernakel_tabut+perjanjian.html) dan didepannya ada percikan darah.

Praktik kedua adalah mengalami percikan darah (sengsara daging tanpa dosa). Dan ini artinya, minyak meluap-luap.
Kalau kita mengalami percikan darah, jangan marah! Sebab saat itu, minyak justru meluap-luap.
Bentuk-bentuk percikan darah dalam hidup sehari-hari supaya meluap-luap dalam Roh Kudus:
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Bentuk pertama adalah tidak kecewa dan tidak putus asa saat menghadapi penderitaan karena Yesus, malah kita berbahagia dalam penderitaan.
Kalau masih mengomel dan tawar hati, hidup itu belum punya minyak persediaan dan pelitanya sedang padam, sehingga saat Tuhan datang, ia akan ketinggalan.

Yohanes 16: 12-13
16:12. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Bentuk kedua adalah hidup benar sekalipun kita harus menderita. Dan ini artinya, minyak urapan itu akan meluap-luap dalam hidup kita.
Banyak kali, kita hidup benar karena tidak ada tantangan.

Yohanes 15: 25-27
15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

Bentuk ketiga adalah bersaksi sekalipun menghadapi penderitaan, kesulitan dan kebencian.
Kesaksian ini yang terutama adalah kesaksian tentang keubahan hidup, terutama kejujuran.
Kejujuran ini dimulai dari jujur terhadap Firman pengajaran. Sesudah itu, jujur dalam segala hal.

Kalau kita ada minyak urapan yang meluap-luap, maka kita tidak akan takut menghadapi apapun.
Kalau kita sudah jujur, kita bisa mengalami mujizat jasmani dan rohani, sebab doa orang jujur akan dijawab oleh Tuhan.

Amsal 15: 8
15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Mujizat rohani terjadi terus, sampai saat Yesus datang kembali, pelita kita akan tetap menyala dan kita siap menyongsong kedatangan Tuhan kedua kali.

Tuhan memberkati.

Selasa, 11 Mei 2010

Ibadah Raya Malang, 09 Mei 2010 (Pagi)

Matius 25:1,13
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Kita harus mengenal Yesus sampai sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Kalau mengenal Yesus sebagai Tabib, kita hanya butuh saat kita sakit. Kalau mengenal Yesus sebagai Penolong, kita hanya butuh saat kita perlu ditolong.
Tetapi pengenalan sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, kita akan bersama Yesus apapun keadaan kita.

Kedatangan Tuhan ini tidak diketahui waktunya, oleh sebab itu gereja Tuhan harus berjaga-jaga untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

Menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, yang harus dijaga adalah PELITA TETAP MENYALA.
Syarat pelita tetap menyala:
Harus bercahaya = harus menerima Kabar Mempelai.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Harus memiliki minyak persediaan.
Matius 25:3-4
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.


ad. 1. Harus menerima Kabar Mempelai.
Dulu kita manusia berdosa, tapi lewat menerima Kabar Baik, firman penginjilan, kita bisa menerima Yesus dan diselamatkan.
Tetapi ini harus dilanjutkan menerima Kabar Mempelai.

2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kabar Mempelai ini adalah untuk menyucikan dan menyempurnakan gadis-gadis (gereja Tuhan) untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Mengapa gereja Tuhan harus menerima Kabar Mempelai?
Matius 25:5-7
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.

Sebab gereja Tuhan dalam keadaan tidur rohani = pelita padam, sehingga akan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
Kabar Mempelai ini membangunkan gereja Tuhan yang sedang tidur rohani, supaya siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Keadaan gereja Tuhan yang tidur rohani:
Seperti Yunus yang tidur, prakteknya adalah tidak taat pada firman pengajaran yang benar dan tidak setia bahkan meninggalkan pelayanan.
Yunus 1:1-5
1:1. Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
1:4. Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.

Gereja Tuhan yang tidak taat dan tidak setia = melarikan diri dari Tuhan = jauh dari Tuhan dan dekat dengan maut/kebinasaan.

Seperti Lazarus yang mati 4 hari.
Yohanes 11:11
11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."

Prakteknya:
Mati dalam dosa, sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Kebusukan nikah dan buah nikah, kebusukan moral.

Kalau mati dan busuk dibiarkan, maka akan jadi berulat, masuk dalam kebinasaan, maut selama-lamanya di neraka.
Kalau tidur rohani, maka arahnya adalah pada kebinasaan.

Yesaya 66:24
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

Seperti murid-murid yang tidur dalam doa penyembahan.
Markus 14:37-38
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Prakteknya:
Tidak setia dan tidak tekun dalam doa penyembahan.
Kering dalam doa penyembahan.
Kalau kering dalam doa penyembahan, maka kesucian harus diperiksa. Sebab kesucian ini setingkat dengan penyembahan. Kalau kesucian menurun, maka penyembahan pasti menurun.
Juga ketaatan harus diperiksa.
Juga harus diperiksa apakah benar kita mengasihi Tuhan lebih dari semua.

Yakobus 1:13-15
1:13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Doa penyembahan adalah proses perobekan daging.

Kalau kering dalam doa penyembahan, akibatnya adalah jatuh dalam masalah-masalah. Kalau dalam masalah kemudian mencari jalan keluar sendiri, maka akan jatuh ke dalam maut, kebinasaan untuk selama-lamanya.

Kalau gereja Tuhan dalam keadaan tidur rohani, maka Yesus juga akan tertidur di buritan kapal, tidak ada gairah untuk menolong kehidupan kita.

Matius 8:23-27
8:23. Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

Keadaan gereja Tuhan yang tidur rohani = keadaan perahu murid-murid yang ditimbus gelombang, sedangkan Yesus tidur. Ini berarti sedang dalam keadaan kegelapan, tanpa harapan, hanya menuju kehancuran, tenggelam dan binasa = pelita yang hampir padam atau bahkan sudah padam.

Yang dibutuhkan saat badai adalah pribadi Yesus yang tidur dan bangun. Yesus mati dan bangkit dalam tubuh kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga yang bisa kita terima lewat Kabar Mempelai.

Lewat Kabar Mempelai, kita akan mengalami:
Penyucian perhatian. Tadinya perhatian pada perkara lain, tetapi disucikan supaya perhatian hanya tertuju pada firman, tertuju pada Tuhan.
Selama dalam masalah kita tidak bergantung pada firman, maka Yesus akan tetap tidur. Di luar firman, semuanya pasti akan hancur lebur. Mungkin secara jasmani semuanya baik, tetapi di hadapan Tuhan semuanya hancur lebur, tinggal menunggu waktu.

Penyucian hati, dari hati bimbang menjadi kuat dan teguh hati, hanya percaya sepenuh kepada Tuhan.

Penyucian mulut, tidak menyalahkan orang lain tetapi mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, mengaku kegagalan, mengaku ketidakberdayaan. Juga mulut disucikan untuk menyembah Tuhan, menyeru nama Yesus.

Matius 8:25
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."

Doa yang dinaikkan dengan iman dan menyeru nama Tuhan akan menggairahkan Yesus untuk berbelas kasihan.
Iman + belas kasihan = mujizat.
Mujizat jasmani adalah menyelesaikan segala masalah, sampai yang mustahil sekalipun.
Mujizat yang terbesar adalah mujizat rohani, yaitu keubahan hidup dari manusia jasmani menjadi manusia rohani, sedikit demi sedikit sampai saat kedatangan Tuhan kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.

Tuhan memberkati.