Selasa, 19 Januari 2010

Ibadah: Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2009 (Malam)

Matius 24:43-44, pada saat kedatangan Yesus kedua kali, akan terjadi dua peristiwa besar:
Dunia akan dihukum dengan api dari langit, sehingga hancur lenyap; inilah yang disebut dengan kiamat.
Gereja Tuhan akan terangkat ke awan-awan saat Yesus datang kembali kedua kali dalam kemuliaan.

Tidak ada seorangpun yang tahu kapan waktu kedatangan Tuhan kedua kali, oleh sebab itu kita harus selalu BERJAGA-JAGA.
Kita harus berjaga-jaga supaya tidak tidur rohani = berjaga-jaga supaya tetap dalam kebangunan rohani.

Keluaran 12:40-42.
Di sini juga Tuhan berjaga-jaga. Jadi kalau Tuhan memberikan perintah kepada kita untuk berjaga-jaga, Tuhan sendiri juga sudah memberikan teladan berjaga-jaga.
Keadaan kita sekarang di akhir zaman sama dengan keadaan Israel saat akan keluar dari Mesir, harus ada malam berjaga-jaga bagi Tuhan dan Israel. Saat itu Mesir dihukum dengan 10 hukuman dan Israel mengalami kelepasan dari Mesir.
Demikian juga gereja di akhir zaman harus ada malam berjaga-jaga bagi Tuhan dan bagi kita sekalian, sebelum dunia dihukum dengan 3x7 hukuman.

Tuhan berjaga-jaga lewat doa syafaat dan doa pengampunan dosa.
Bagi kita, kita harus berjaga-jaga supaya tidak hancur bersama dunia, tidak dihukum bersama dunia, tetapi terangkat bersama Tuhan.

Tahun 2010: tahun BERJAGA-JAGA = tahun KELEPASAN.
Berjaga-jaga = lepas (seperti Israel lepas dari Mesir).
Tidak berjaga-jaga (keras hati, lengah) = masuk penghukuman.

Ada 3 hal yang harus dijaga:
Harus ada tanda darah penebusan pada pintu rumah.
Keluaran 12:21-22,29-30, kalau tidak ada tanda darah, maka yang ada hanya tangisan dan penderitaan yang dahsyat, mati rohani, sampai binasa untuk selamanya.

Pintu rumah:
pintu hati,
pintu rumah tangga.
Pintu rumah harus ada tanda penebusan, artinya mengalami kelepasan dari dosa-dosa.

1 Korintus 5:7-8,11, terutama kelepasan dari 6 dosa yang mendarah daging, yaitu:
Dosa percabulan = dosa kawin-mengawinkan.
Pemabuk = dosa makan-minum (termasuk merokok, judi, narkoba).
Tidak bisa memberi = kikir.
Pemfitnah (yang salah jadi benar, yang benar jadi salah).
Penipu = dusta.
Penyembahan berhala (segala sesuatu yang menghalangi kita mengasihi Tuhan).
Termasuk penyembahan berhala adalah tidak taat.
Tidak taat, tidak dengar-dengaran = menyembah lembu emas.

Kalau mengalami kelepasan dari 6 dosa, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian = memiliki perak penebusan, baik secara pribadi maupun rumah tangga.

Kalau ada tanda darah/perak, maka hasilnya:
Mengalami kelepasan dari penderitaan, tangisan. Semua akan diganti dengan kebahagiaan.
Mengalami kelepasan dari segala bencana/penghukuman.

Keluaran 12:34-35, harus membawa adonan tanpa ragi dengan dibungkus kain/pakaian dan diletakkan di atas bahu.
Adonan tanpa ragi: firman pengajaran yang murni/benar, tandanya:
tertulis dalam Alkitab,
diwahyukan oleh Tuhan,
ayat menerangkan ayat,
berani mengungkapkan tentang nikah yang benar.
Dalam Ibrani, firman pengajaran yang benar = firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = urim dan tumim.

Diletakkan di atas bahu, artinya:
Kita harus bertanggung jawab untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar, apapun resikonya.
Kita harus bertanggung jawab untuk mempraktekkan, untuk menyaksikan firman pengajaran yang benar, apapun resiko yang dihadapi.

Dibungkus dengan kain, artinya jika firman pengajaran yang benar kita praktekkan, maka kita akan mengalami penyucian, mulai dari:
Penyucian hati dari keinginan akan uang yang adalah akar segala kejahatan (Kisah Rasul 5:1-5). Praktek terikat akan uang adalah kikir dan serakah.
Penyucian pelayanan (Nehemia 7:64-65), supaya pelayanan kita berkenan kepada Tuhan dan tetap dalam daftar imam-imam dan raja-raja, terdaftar dalam Kerajaan Sorga.
Penyucian perkataan dan perbuatan, solah tingkah laku kita, seluruh hidup kita.
Sehingga seluruh hidup kita sesuai dengan firman pengajaran yang benar, berarti firman tersimpan dalam seluruh hidup kita, firman mendarah daging dalam hidup kita.
Kalau penyucian ini berlangsung terus-menerus, suatu waktu kita akan memiliki pakaian putih berkilau-kilau.

Keluaran 12:39, waktu Israel keluar dari Mesir, mereka tidak bisa membawa bekal apa-apa, hanya membawa adonan tidak beragi. Menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, dunia akan dilanda krisis ekonomi. Satu-satunya yang bisa menolong hanya adonan tidak beragi, artinya kita hidup hanya dalam firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran yang benar mampu memelihara kita mulai hidup di dunia, lepas dari krisis ekonomi, sampai menjadi roti bundar = mencapai hidup kekal.

Keluaran 12:40-41, percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, sengsara karena kehendak Tuhan.
Sengsara tanpa dosa ini harus dihadapi dengan:
Kesabaran, yaitu:
Sabar menunggu waktunya Tuhan, jangan membuat jalan sendiri di luar firman.
Sabar dalam penderitaan, tidak mengomel, tetapi bersyukur kepada Tuhan.
Kalau bersungut dalam penderitaan, Tuhan akan datang sebagai Hakim yang menghukum.

Yakobus 5:7-11, kuat dan teguh hati, yaitu taat dengar-dengaran apapun resiko yang dihadapi.
Ditambah dengan ketekunan dalam ibadah pelayanan, dan ketekunan menanti kedatangan Tuhan kedua kali.

Kalau sabar, teguh hati, dan tekun, maka Tuhan sebagai Gembala Agung akan mengulurkan tangan yang berbelas kasihan untuk menolong kita tepat pada waktuNya (Ibrani 4:16), menolong kita dari segala masalah yang sudah mustahil, mujizat terjadi, dan Tuhan juga akan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya (Pengkhotbah 3:11).
Ayub mengalami dipulihkan secara dobel, bagi kita sekarang terjadi mujizat yang jasmani dan rohani. Mujizat rohani adalah keubahan hidup sehingga memiliki emas (tabiat ilahi), yaitu sabar, teguh hati, tekun, jujur. Sampai saat Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.

Wahyu 19:6-7, sementara manusia di bumi melolong-lolong dalam penghukuman dan binasa untuk selamanya, kita akan terangkat bersama Dia dengan sorakan HALELUYA.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar